Jalan Istiqamah

Oleh: Ustadz Dr. Ahmad Djalaluddin, Lc. MA.

فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ..

… maka istiqamahlah dalam kebaikan dan istighfarlah … (Fushilat: 6)

Mengapa setelah perintah istiqamah ada perintah istighfar? Kata Ibnu Rajab –rahimahullah, pasti ada taqshir (sikap abai dan teledor) dalam membangun istiqamah diri. Karena itu diperlukan istighfar dan taubat untuk kembali istiqamah. Hal itu senada dengan hadits, “iringilah perbuatan buruk dengan amal baik agar kebaikan itu menghapus keburukan.” (HR. Ahmad dan Turmudzi, hasan shahih)

Hidup di akhir zaman ini, untuk istiqamah tidaklah mudah. Istiqamah itu, kata Ibnu Rajab, fi`lu al tha`ati kulliha (menunaikan semua ketaatan) dan tarku al manhiyati kulliha (meninggalkan semua larangan).
Sungguh berat, karena beragam sebab yang bisa menurunkan istiqamah ada di depan mata. Bahkan sains, teknologi, pendidikan, kekuasaan, turut memfasilitasi sebab-sebab lemahnya istiqamah: kemaksiatan, kompetisi dan ambisi duniawi, lingkungan, fasilitas mubahaat (hal-hal yang mubah), dan sebagainya.

Meskipun berat, diantara ulama salaf berpesan, “Cari dan miliki istiqamah dan jangan mengejar kemuliaan (duniawi). Karena dirimu berambisi mencari mulia (dunia) sedangkan Rab-mu memintamu untuk istiqamah.” Bila istiqamah yang engkau raih maka sesungguhnya `a`dhamu al karaamati luzuumu al istiqaamati, kemuliaan terbesar adalah menapaki (jalan) istiqamah.

Dan jalan istiqamah adalah:

`Amal wa ijtihad, berbuat baik dan bersungguh-sungguh menjalaninya.

Iqtishad, memilih jalan tengah, tidak berlebihan dan tidak abai dalam beramal.

`Ilmu, yaitu komitmen pada garis ilmu yang diajarkan.

Ifradu al ma`bud bi al iradah, atau ikhlas dalam menjalankan taat.

Mutaba`ah al sunnah, mengikuti sunnah.

Tapi, meskipun jalan-jalan itu ditempuh, hati manusia adalah milik Arrahman, Dia-lah yang membolak-balik hati manusia. Karena itu berdoalah, mohonlah istiqamah! Sebagaimana Al Hasan –rahimahullah- tiap kali membaca ayat perintah istiqamah, beliau berdoa:

“اللّهُمَّ أَنْتَ رَبُّنَا فَارْزُقْنَا الْاِسْتِقَامَةَ”

 “Ya Allah, Engkau adalah Rab kami. Karuniakanlah kepada kami istiqamah”. Amin.

Wallahu a`lam bisshawab

Sumber:
? Tahdzib Madarij al Salikin, Ibnu Qayyim al Jauziyah, Al Maktabah al Qayyimah, Cairo, tt., hal. 332-336.
? Al Raid-Durus fi al Tarbiyah wa al Da`wah, Mazin bin Abdul Karim al Farih, Dar Andalus al Khadlra`, 1425-2004, hal. 93-106.

Malang, 2 Rabbiul Tsani 1438H

You might like

About the Author: Administrator

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.