HATI TERBAIK

Oleh: Ustadz Dr. Ahmad Djalaluddin, Lc. MA.

قَالَ عَلِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: إِنَّ لِـلّهِ فِي الْأَرْضِ آنِيَةً، أَلآ وَهِيَ القُلُوْبُ. فَخَيْرُهَا أَصْفَاهَا وَأَصْلَبُهَا وَأَرَقُّهَا. أَصْفَاهَا اليَقِيْنُ، وَأَصْلَبُهَا فِي الدِّيْنِ، وَأَرَقُّهَا عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ.

Ali –radliyallahu `anhu- berkata: “Sesungguhnya Allah –subhanahu wa ta`ala- memiliki ‘wadah’ di bumi. Wadah itu adalah hati. Hati terbaik adalah yang paling bersih, yang paling kokoh, dan yang paling lembut.

Yaitu, hati yang paling bersih adalah yakin, hati yang paling kokoh dalam agama, hati yang paling lembut terhadap kaum mukminin”.

Yakin adalah istilah bagi bersemayamnya iman dalam hati dan berkuasanya iman atas hati. Yakin itu mantap dengan iman, seperti permohonan Ibrahim -`alaihi al salam: “… Allah berfirman:

“Belum yakinkah kamu?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)…” (Al Baqarah 260).

Yakin itu puncak iman. Rasulullah –shallallahu `alaihi wa sallama- bersabda: “Mintalah kepada Allah keyakinan dan kesehatan (`afiyah), karena tidak ada orang yang diberi kenikmatan terbaik setelah keyakinan melebihi kesehatan.” (HR. Turmudzi, hadits hasan)

Hati yang kokoh dalam agama berarti kuat, tsabat (teguh) dan cemburu (ghirah) sehingga mendorongnya untuk berkata benar meskipun pahit, tidak takut di jalan Allah terhadap celaan orang-orang yang mencela. “… yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela” (Al Maidah: 54).

Hati yang lembut terhadap mukminin. Mereka menyayangi, mengasihi, dan menghormati. Inilah akhlak mulia dan perangai utama. Allah menyifati Rasul-Nya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”. (Al Taubah: 128)

Rasulullah –shallallahu `alaihi wa sallama- bersabda: “Orang-orang yang menyayangi akan disayangi oleh Arrahman”. (HR. Turmudzi, hadits hasan shahih).

Wallahu a`lam bisshawab

Disarikan dari Kitab Al Nashaih al Diniyah wa al Washaya al Imaniyah, Syaikh al Islam Imam Abdullah bin Alawi al Haddad al Husaini (w. 1132 H/1720 M), Dar al Nashr li al Thiba`ah al Islamiyah, Cairo, hal. 57-58.

Malang, 15 Safar 1438H

Join Telegram:
http://telegram.me/ahmadjalaluddin

Silahkan disebarkan channel Telegram ini, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah kita. Aamiin..

You might like

About the Author: Administrator

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.